cover
Contact Name
Tri Yulianti
Contact Email
jts@uajy.ac.id
Phone
+62274-487711
Journal Mail Official
jts@uajy.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl.Babarsari No.44 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 1411660X     EISSN : 25492918     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000. Frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. (ISSN 1411-660X).
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 3 (2017)" : 10 Documents clear
DAFTAR ISI Dwiyoko, Dwiyoko
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.321 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1989

Abstract

EVALUASI PERATURAN PEMBEBANAN GANDAR KERETA API DI PULAU JAWA TERHADAP KONDISI AKTUAL Muspitasari, Tri; Sulistyowati, Indah; Kumara, Widi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.648 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1982

Abstract

Abstract: The railway structure includes a variety of constructions intended to supportrailroad and railway operations, one of which is a bridge. Locomotives are self-rail vehiclesthat function as rod or train carriages. Locomotives in Indonesia, especially in Java Island,have varying axle loads and axle distances, thus causing an inward force change that works onthe railway structure. The live load working on the structure of the railway bridge is a loadderived from a railway circuit whose size is determined based on the loading scheme of the1921 Load Plan (RM 1921). With RM 1921 which has been established as a rule of Bridgethrough which a series of railways passing then at a certain point on the bridge girder lengthenswill cause an inner force such as the force of moment and latitude that changes in magnitudedepending on the location of the train circuit. However, the actual condition of axle load andaxle distance is not in accordance with RM 1921. To know the magnitude of force in(maximum moment) then required an analysis calculation that is using line of influence. Fromthe calculation result between actual locomotive and RM 1921, it can be concluded that theactual maximum force of the locomotive is 30.38% less than RM 1921, therefore RM 1921 isstill sufficient to be used in the current condition Abstrak: Struktur jalan rel meliputi bermacam-macam konstruksi yang dimaksudkan untukmendukung jalan rel dan pengoperasian kereta api salah satunya adalah jembatan. Lokomotifmerupakan kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri berfungsi sebagai penggerak rangkaiankereta atau gerbong. Lokomotif di Indonesia khususnya di Pulau Jawa mempunyai bebangandar dan jarak gandar yang berbeda-beda, sehingga hal ini mengakibatkan terjadinyaperubahan gaya dalam yang bekerja pada struktur jalan rel kereta api. Beban hidup yangbekerja pada struktur atas jembatan kereta api adalah beban yang berasal dari rangkaian keretaapi yang besarnya ditentukan berdasarkan skema pembebanan Rencana Muatan 1921 (RM1921). Dengan RM 1921 yang sudah ditetapkan sebagai peraturan Jembatan yang dilalui olehrangkaian kereta api yang melintas maka pada suatu titik tertentu pada jembatan gelagarmemanjang akan menimbulkan gaya dalam seperti gaya momen dan lintang yang berubahbesarnya tergantung dari letak rangkaian kereta api. Akan tetapi, kondisi aktual beban gandardan jarak gandar tidak sesuai dengan RM 1921. Untuk mengetahui besarnya gaya dalam(momen maksimum) maka diperlukan suatu perhitungan analisis yaitu menggunakan garispengaruh. Dari hasil perhitungan antara lokomotif aktual dan RM 1921 diperoleh kesimpulangaya dalam (momen) maksimum lokomotif aktual lebih kecil 30,38% dari pada RM 1921, olehkarena itu RM 1921 masih memadai untuk dipakai pada kondisi saat ini.
PENGUJIAN KUAT LEKAT BETON BARU SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) PADA BETON LAMA Sudarsana, I Ketut
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.891 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1977

Abstract

Perkuatan elemen struktur beton bertulang yang telah berdiri sering dilakukan dengan memperbesar dimensinya melalui penambahan ketebalan beton sebesar 50 sampai 80 mm. Perma-salahan yang sering dijumpai pada aplikasi metode ini adalah hasil pengecoran yang keropos se-hingga lekatannya kurang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat lekat dari beton ba-ru SCC pada permukaan beton lama. Sebanyak sembilan buah benda uji prisma ukuran 100x100x500mm dibuat dari dua jenis beton yang berbeda yaitu beton normal (f’c = 22 MPa) dan SCC (f’c = 26,4 MPa). Ada tiga variasi sudut interface (α) yang ditinjau yaitu 60o, 70o dan 75o dengan masing-masing variasi dibuat 3 buah benda uji. Sebelum dilakukan pengecoran beton SCC, permukaan miring beton lama terlebih dahulu dikasarkan sehingga membentuk alur-alur ver-tical, horizontal dan diagonal dengan kedalaman +/- 2,5 mm. Beban konsentrik tekan dikerjakan secara menerus dengan kecepatan standar test silinder beton sampai benda uji runtuh. Tegangan normal (σ) dan tegangan geser (τ) yang dihitung dari gaya aksial maksimum masing-masin benda uji dipakai untuk menentukan nilai kohesi (c) dan sudut geser () beton. Hasil pengujian menun-jukan bahwa nilai kohesi (c) beton SCC dan beton lama adalah sebesar 1.13 MPa dengan sudut ge-ser 53,2o.
PEMODELAN NUMERIK 1-D ADVEKSI-DISPERSI UNTUK MEMPREDIKSI KONSTRENTASI POLUTAN DALAM BADAN SUNGAI Prasetya, Adhita; Yudianto, Doddi; Guan, Yiquing
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.819 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1983

Abstract

Abstrak: Peran rekayasa Hidrologi dan Hidrolik dalam pengelolaan lingkungan menjadi amat penting dalam mengatasi permasalahan-permasalahan polutan di area perairan. Seperti telah kita ketahui bersama, pengujian kualitas air sungai membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama, selain itu untuk memperoleh informasi areal terpapar polutan tertentu sering kali mengalami kendala. Studi ini mencoba untuk mengatasi beberapa keterbatasan tersebut diatas dengan cara membuat pemodelan numeric 1-D adveksi-dispersi yang bertujuan untuk memprediksi konsenta-si polutan dalam badan sungai. Model numerik yang dikembangkan bertujuan untuk mempred-iksi transportasi massal kontaminan di badan sungai. Dalam melakukan analisa, metode yang digunakan adalah analisis 1 dimensi dan metode numerik menggunakan skema lax-wendroff . selain itu untuk memudahkan dalam pemodelan, dibuat model sungai rectangular dengan lebar saluran (B) 8 m, tinggi muka air (H) =0,4 m, kemiringan sungai ( so) = 0.00005, dan panjang saluran (L) = 150 km, serta dasar saluran adalah beton. Untuk mesimulasikan konsentrasi menggunakan finite difference schemes pada jarak 50 s.d 100 km, software yang digunakan ada-lah MATLAB serta menggunakan skema Lax-Wendroff (LW) untuk memecahkan Persamaan 1D Adveksi-Dispersi. Dari hasil pemodelan dapat disimpulkan terjadi pelebaran kurva konsen-trasi polutan akibat pengaruh dari hidrolika. Pada saat konsentrasi polutan tertinggi berada 50 km dari lokasi pembuangan limbah, area terpapar polutan 40 – 60 km, sedangkan pada jarak 100 km dari lokasi pembuangan limbah, area yang terpapar oleh polutan 80 – 120 km .
STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL Wigroho, Haryanto Yoso; Alfarado, Jonathan
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.062 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1978

Abstract

Abstract: Building construction like column, beam and girder at bridge generally used WF (wide flange) profile steel which is a steel from hot rolled steel process. For light construction like gording normally used channel (C) profile steel which is cold formed steel process. Therefore, this thesis research want to try to make a beam use channel (C) profile steel. In this paper, the test spec-imen in form of double channel (C) profile steel reinforcement with diagonal connector varied range of the connector welding with a distance h, 1,5h, 3h. Where h is then beam height of 20 cm. The method used in this thesis research is an experimental method which aims to find out the max-imum load that can be acceptable by double channel (C) profile beam. The result obtained from this thesis research are the test specimen with the code BCG200-2 can withstand the load of 1821,5280 kg, and then the test specimen with the code BCG300-1 can withstand the load of 1600,3116 kg, and the last test specimen with the code BCG600-2 can withstand the load of 841,8180 kg. From the result of this thesis research obtained too that the test specimen with the code BCG200-2 is the beam with most bending stress that is 102,9526 MPa. Abstrak: Konstruksi bangunan seperti kolom, balok dan gelagar jembatan biasanya menggunakan baja profil WF (wide flange) yang merupakan baja dari proses pembentukan keadaan panas (hot rolled steel). Untuk konstruksi ringan seperti gording biasanya digunakan baja profil C yang meru-pakan baja dari pembentukan keadaan dingin (cold formed). Maka dari itu, pada penelitian ini ingin mencoba membuat balok dengan menggunakan baja profil C. Pada tugas akhir ini, benda uji berupa baja profil C ganda dengan perangkai tulangan diagonal yang divariasikan jarak las perangkainya dengan jarak h, 1,5h, 3h. Dimana h adalah tingga balok yaitu 20 cm. Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini ialah metode eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar beban maksimal yang dapat diterima balok profil C ganda. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah benda uji dengan kode BCG200-2 mampu menahan beban sebesar 1821,5280 kg, kemudian benda uji dengan kode BCG300-1 mampu menahan beban sebe-sar 1600,3116 kg, dan yang terakhir benda uji dengan kode BCG600-2 mampu menahan beban sebesar 841,8180 kg. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa benda uji dengan kode BCG200-2 adalah balok dengan tegangan lentur terbesar yaitu 102,9526 MPa.
REDUKSI BANJIR MENGGUNAKAN KOLAM RETENSI DI SUNGAI BAKALAN, KABUPATEN JEPARA Nugroho, Sunu Ardhi; Hadian, Rintis; Muttaqien, Adi Yusuf
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.781 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1984

Abstract

Abstract: Bakalan River in Jepara Regency is a river with extreme runoff category that often causes flooding that overflows into the river embankment. Flood are often referred to as disas-ters caused by three consecutive days of rain. But the flood analysis that ever happened due to rain 2 days in a row. To overcome the flood, one of the suggested alternatives is retarding ba-sin. This study aims to determine the maximum flood discharge based on repeat period of 5, 20, 50 years and 2-days maximum annual rain in Bakalan River, to know the deposit volume of retarding basin and flood reduction potential after retarding basin was made. Maximum flood discharge were calculated using synthetic hydrograph method (HSS) of Nakayasu and Gama I. The deposit volume of retarding basin and the flood reduction potential can be calculate from flood routing analysis result with HEC-RAS. Flood routing were performed at 46 cross section point (RS) under existing and with retarding basin condition. From the calculation, the maxi-mum flood discharge on repeat period of 5 year (Q5), 20 year (Q20), 50 year (Q50) and 2 day maximum annual rain (Q-2 daily) is 151.641 m3/s; 218.772 m3/sec; 279.463 m3/s and 361.832 m3/sec. Flood routing results indicate that in existing condition there are floods in RS 44 due to Q50 and Q-2 daily, so retarding basin is planned on right site of RS 44 with an area of 60.000 m2 and elevation of +17 m. With retarding basin, flood routing results indicate that the Bakalan River can accommodate maximum flood discharge with deposit volume of retarding basin for Q50 and Q-2 daily respectively 91.480 m3 and 199,890 m3. This volume is equivalent to the flood reduction potential respectively 12.23% and 22.24%. Abstrak: Sungai Bakalan di Kabupaten Jepara merupakan sungai dengan kategori kelas limpasan ekstrim sehingga sering menimbulkan banjir yang melimpas tanggul sungai. Banjir sering disebut sebagai bencana akibat hujan 3 hari berturutan. Namun analisis banjir yang pernah terjadi disebabkan hujan 2 hari berturutan. Untuk mengatasi banjir, salah satu alternatif yang disarankan adalah kolam retensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir maksimum kala ulang 5, 20, 50 tahun dan 2 harian maksimum tahunan di Sungai Bakalan, mengetahui volume simpanan kolam retensi dan potensi penurunan banjir setelah dibuat kolam retensi. Debit banjir maksimum dihitung dengan metode hidrograf satuan sintetis (HSS) Nakayasu dan Gama I. Perhitungan volume simpanan dan potensi penurunan banjir didapatkan dari pengolahan hasil penelusuran banjir dengan HEC-RAS. Penelusuran banjir dilakukan di 46 titik potongan melintang (RS) pada kondisi eksisting dan dengan kolam retensi. Dari perhitungan, dihasilkan debit banjir maksimum kala ulang 5 tahun (Q5), 20 tahun (Q20), 50 tahun (Q50) dan 2 harian maksimum tahunan (Q-2 harian) berturut-turut sebesar 151,641 m3/dt; 218,772 m3/dt; 279,463 m3/dt dan 361,832 m3/dt. Hasil penelusuran banjir menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting terjadi banjir di RS 44 akibat Q50 dan Q-2 harian sehingga direncanakan kolam retensi pada lokasi kanan RS 44 dengan luas 60.000 m2 dan elevasi +17 m. Dengan kolam retensi, hasil penelusuran banjir menunjukkan bahwa Sungai Bakalan dapat menampung debit banjir maksimum dengan volume simpanan kolam retensi untuk Q50 dan Q-2 harian berturut-turut sebesar 91.480 m3 dan 199.890 m3. Volume ini setara dengan penurunan banjir masing-masing 12,23% dan 22,24%.
STUDI PENGARUH AIR LAUT PADA MORTAR BETON NORMAL DAN MORTAR BETON DENGAN FLY ASH Qomaruddin, Mochammad; Nabella, Abda Rizka; Sitohang, Irene; Lie, Han Ay
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.081 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1979

Abstract

Abstract: Fly ash is the residue of coal combustion in the form of grain which is transported by exhaust gas which can be used in the mortar and concrete manufacture. One of the main source of fly ash is the result of coal combustion at Tanjung Jati B power plant in Jepara. The purpose of this research is to observe fly ash-based mortar behavior toward compressive strength, flexural tensile strength, and absorption by substitution of cement with 20% fly ash precentage of mass ratio followed by immersion with freshwater and sea water taken from Jepara waters. this is used for the compressive strength of the cube 50 x 50 x 50 mm (ASTM C109 / C109M - 16), test specimens for testing the bending strength of 40 x 40 x 160 mm (ASTM C348 - 14), and 100 x 200 cylinders mm for observation of absorption behavior (ASTM C1585 - 13). Non-fly ash test specimens soaked in fresh water act as controls. Non-soaked seawater asphalt test subjects produce the highest compressive strength, but the speci-mens with freshwater-immersed fly ash show no higher yield. In contrast to the compressive strength results, the seawater-impregnated test specimens yield the lowest tensile strength, while the presence of fly ash in other test specimens has little effect. In the absorption test, the use of fly ash mortar with sea water bath resulted in increased velocity and absorption rate, whereas fly ash on specimens soaked in fresh water did not have a significant effect on the mortar absorption behavior. Abstrak: Fly ash adalah sisa hasil pembakaran batu bara berupa butir halus yang diangkut oleh gas buang yang dapat digunakan dalam pembuatan mortar dan beton. Salah satu sumber fly ash adalah hasil pembakaran batubara di PLTU Tanjung Jati B Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku mortar berbasis fly ash terhadap kuat tekan, kuat tarik lentur, dan absorpsinya dengan melakukan substitusi semen dengan prosentase fly ash20% dari per-bandingan massa diikuti perendaman dengan air tawar dan air laut yang diambil dari perairan Jepara.Dalam penelitian ini digunakan benda uji untukkuat tekan berupa kubus 50 x 50 x 50 mm (ASTM C109/C109M – 16), benda uji untuk pengujian kuat tarik lentur berbentuk balok 40 x 40 x 160 mm (ASTM C348 – 14), dan silinder 100 x 200 mm untuk pengamatan perilaku absorpsi (ASTM C1585 – 13). Benda uji tanpa fly ash yang direndam dengan air tawar bertin-dak sebagai benda uji kontrol. Benda uji tanpa fly ash yang direndam air laut menghasilkan kuat tekan tertinggi, tetapi benda uji dengan fly ash yang direndam air tawar tidak menunjuk-kan hasil yang lebih tinggi. Berbeda dengan hasil kuat tekan, benda uji tanpa fly ash yang direndam air laut menghasilkan kuat tarik lentur terendah, sedangkan keberadaan fly ash pada benda uji kategori lain memberikan dampak yang kecil. Dalam pengujian absorpsi, penggunaan mortar dengan fly ash dengan rendaman air laut mengakibatkanpeningkatkan ke-cepatan dan tingkat absorpsi, sedangkan fly ash pada benda uji yang direndam dengan air tawar tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam perilaku absorpsi mortar.
KETENTUAN PENULISAN Dwiyoko, Dwiyoko
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.778 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1987

Abstract

KERUNTUHAN PROGRESIF GEDUNG BERATURAN SISTEM GANDA Fazrian, Dhika; Djauhari, Zulfikar; Ridwan, Ridwan
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.764 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1980

Abstract

Abstract: This research aimed to examine the progressive collapse of dual system building structures due to the loss of one or more structural elements that lead to successive collapse of other elements. Three cases of building structures were analyzed in this study using finite element software. Several columns on the first floor of the structure was removed and then the analysis was conducted to each structure until the progressive collapse existed. The nonlinear statics analysis was used to examine the location of the critical column while the linear statics analysis was carried out to find the demand capacity ratio, the bending moment ratio and robustness indicator as suggested by GSA 2003 and SNI 2847-2013. The results showed that the structure denoted in case 1 and case 2 that was loaded comply with GSA 2003 experienced the progressive collapse. On the other hand this phenomenon did not appear on the structure that was loaded in accordance with SNI 2847-2013. Furthermore, there was an increase in the bending moment capacity of the column/beam on all cases that were loaded comply with SNI 2847-2013 and GSA 2003. Robustness indicator is almost equal one with the type of progressive collapse is pancake collapse type. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji keruntuhan progresif struktur gedung beraturan sistem ganda akibat hilangnya salah satu atau lebih elemen struktur yang menyebabkan keruntuhan secara beruntun elemen yang ada didekatnya. Tiga kasus struktur bangunan dianalisis dalam penelitian ini dengan menggunakan perangkat lunak berbasis elemen hingga. Beberapa kolom di lantai petama pada struktur dihilangkan dan dianalisis hingga struktur mengalami keruntuhan progresif. Analisis statik nonlinier digunakan untuk menge-tahui bagian kolom kritis dan analisis statik linier untuk mengetahui nilai rasio kapasitas, momen lentur, dan ketahanan batas sesuai dengan kriteria GSA 2003 dan SNI 2847-2013. Kesimpulannya adalah terjadi keruntuhan progresif sesuai kriteria GSA 2003 pada kasus 1 dan kasus 2. Sedangkan untuk kriteria SNI 2847-2013 tidak terjadi keruntuhan progresif. Terjadi peningkatan momen lentur pada setiap kasus sesuai kriteria GSA 2003 maupun SNI 2847-2013 dan nilai ketahanan batas mendekati satu dengan tipe keruntuhan progresif adalah pancake.
KAJIAN PENGGUNAAN FERRO-CEMENT UNTUK RETROFIT KOLOM BETON BERTULANG DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBEBANAN Artiningsih, Titik Penta
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.948 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1981

Abstract

Abstract: Building collapse that occurred mostly caused by structure failure in containment earthquake load, especially column element. Factors that lead to the failure of the column, among others is column planning that does not calculate ductility or restraint, resulting decline of column performance. One way to improve column strength and ductility are to retrofit the column by wrapping columns using ferro-cement. Research aims to discover the increase amount of axial load capacity from concrete column that has been retrofitted using fine-mesh. Experimental tests carried out on seven short column specimen with a square cross-section sized 120x120 mm and 600 mm high. Column test object are given axial load concentric with variations in loading rate 60%, 70%, and 80% of the maximum axial load. Then, column is retrofitted by being covered with ferro-cement, after that column are given axial load up to collapse. From the test results, column are obtained increased capacity in axial load after being retrofitted in the amount of 34.96%, 28.17%, and 22.87% with variations loading rate in 60%, 70%, and 80%. Abstrak: Keruntuhan bangunan yang terjadi banyak disebabkan oleh kegagalan struktur memikul beban gempa, terutama elemen struktur kolom. Faktor yang mengakibatkan kegagalan kolom antara lain perancangan kolom yang tidak memperhitungkan daktilitas atau pengekangan, sehingga kinerja kolom menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan dan daktilitas kolom existing pada struktur bangunan adalah me-retrofit kolom tersebut dengan cara membungkus kolom menggunakan ferro-cement. Penelitian bertujuan mengetahui besar kenaikan kapasitas beban aksial kolom beton yang di-retrofit menggunakan ferro-cement. Pengujian eksperimental dilakukan terhadap dua varaiasi kolom, yaitu kolom pendek dan kolom langsing penampang persegi 100x100 mm, dengan tinggi masing-masing adalah 600 dan 800 mm. Jumlah benda uji masing-masing variasi kolom adalah 4 buah. Benda uji kolom diberi beban aksial dengan variasi tingkat pembebanan 60%, 70%, 80%, dan 100% dari beban aksial maksimum. Kolom kemudian di-retrofit dengan cara dibungkus ferro-cement, dan selanjutnya kolom diberi beban aksial hingga runtuh. Dari hasil pengujian terhadap kolom pendek diperoleh peningkatan kapasitas beban aksial pada kolom setelah di-retrofit, yaitu sebesar 34,96%, 28,17%, dan 22,87% pada variasi tingkat pembebanan 60%, 70%, dan 80%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10